SISTEM REFRIGERASI
Dikalangan masyarakat umum kita tidak asing kita mendengar tentang istilah pendingin, baik itu pendingin ruangan, kulkas, friser, softcase, Cold Storage dan masing banyak sebutan lainnya. Perlu dipahami bahwa itu semua adalah Refrigerasi, pengertian dari refrigerasi yaitu suatu proses penyerapan panas yang dihasilkan dari suatu zat atau sejenis produk agar temperaturnya menurun hingga di bawah temperatur lingkungan. Bisa juga sebagai menurunkan (pendinginan), menaikkan (pemanasan) dan menjaga temperatur suatu zat atau ruangan sesuai dengan suhu yang kita inginkan.
Siklus refrigerasi merupakan suatu sistem yang memanfaatkan aliran perpindahan kalor atau panas melalui refrigeran, komponen-komponen utama yang menunjang dalam sistem refrigerasi yaitu :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Katup Ekspansi
4. Evapurator
Adapun penjelasan dari komponen utama sistem refrigerasi yaitu :
1. Kompresor
Kompresor sendiri berfungsi untuk menghisap dan menekan gas refrigerant dari suhu yang bertekanan rendah kemudian akan dimampatkan oleh kompresor kemudian gas tersebut akan berubah jenisnya yang akan menjadi gas bertekanan tinggi setelah adanya proses pemampatan atau kompresi. Adapun jenis-jenis dari kompresor yaitu kompresor torak, rotary, centrifugal, dan screw.
2. Kondensor
Setelah dari Kompresor gas bertekanan tadi didinginkan di Kondensor, Fungsi Kondensor yaitu untuk merubah bentuk gas regrigerant menjadi cairan refrigerant dengan jalan membuang panasnya. pada kondensor terjadi proses kendensasi atau proses pembuangan panas. Adapun jenis-jenis kondensor yaitu Water cooled, air cooled dan Evaporative condenser.
3. Katup Expansi
Letak dari Katup Expansi ini berada setelah dari komponen kondensor. Cara kerja dari katup expansi ini yaitu menjatuhkan tekanan cairan refrigerant sehingga cairan dari refrigerant tersebut akan menjadi uap refrigerant. Modelnya seperti penyempitan aliran dari aliran berdiameter besar kemudian diperkecil alirannya. Adapun jenis katup expansi yaitu Automatic Exp, Thermostatic Exp, Capillary Tube, Distribution Tube.
4. Evapurator
Evapurator terletak di dalam ruangan, Refrigerant yang masuk ke dalam komponen evapurator ini berbentuk gas bertekanan rendah bersuhu rendah. Fungsinya sendiri yaitu sebagai alat untuk proses pertukaran panas yaitu panas ruangan akan diserap oleh komponen ini sehingga ruangan akan menjadi dingin sesuai yang diinginkan. Adapun jenis evapurator yaitu Shell type, Shelf type, Wall Type, Fin Tube with force circulation.
Untuk komponen utama ini wajib ada dalam sistem refrigrasi, bila dalam siklusnya ada salah satu komponen utama tidak berfungsi dengan baik yang pasti akan mempengaruhi kinerja pada komponen-komponen mesin sistem refrigrasi yang lainnya. Alangkah baiknya selalu dilakukan perawatan secara berkala untuk menghasilkan kinerja yang selalu optimal.
Adanya empat komponen ini sebagai satu kesatuan dalam sistem refrigerasi, bila dalam satu komponen ini tidak bekerja dengan baik maka komponen lain juga bisa berpengaruh. Selain adanya kompoen utama pada sistem refrigerasi ada juga komponen-komponen bantu lainnya yang fungsinya tidak kalah penting, adapun komponen bantu tersebut antara lain :
1. Oil Separator
2. Filter Dryer
3. Sight Glass
4. Solenoid Valve
5. Accumulator
6. Heat Exchanger/ Intercooler
7. Presure Switch
8. Receiver
Terkait penjelasannya yaitu :
1. Oil Separator
Alat bantu yang fungsinya digunakan untuk memisahkan minyak pelumas kompresor dengan gas refrigeran sehingga minyak pelumas tidak ikut terbawa oleh aliran gas refrigeran. Untuk letaknya sendiri berada setelah aliran dari kompresor. Kemudian minyak pelumas yang berada di oil separator akan dialirkan kembali ke kompresor untuk melanjutkan proses pelumasan.
2. Filter Dryer
Sesuai dengan namanya alat ini berguna untuk menyaring kotoran yang ikut terbawa atau ikut bersirkulasi pada sistem pendingin, hal ini bisa terjadi ketika awal pemasangan atau saat pengelasan perpipaan. Biasanya ada gram dan kerak dari proses pengelesan yang berada di pipa dalam terkelupas dan tidak bisa keluar. Selanjutnya pada filter dryer ini semacam ada kapas putih didalamnya yang fungsinya untuk menyaring adanya cairan lain seperti air dan minyak pelumas, sehingga setelah keluar dari filter dryer gas refrigeran benar-benar dalam kondisi bersih.
3. Sight Glass
Alat bantu ini berfungsi untuk mendeteksi adanya aliran refrigeran yang sudah mengalir. Selain itu berguna untuk mengecek kondisi kapasitas refrigerant, apabila terdapat gelembung-gelembung udara maka bisa dipastikan aliran kekurangan refrigerant. Namun apabila sebaliknya, kebanyakan refrigerant atau gelembung tidak muncul dipastikan jumlah refrigerant pada sistem terlalu banyak. Yang sesuai dalam pengisian refrigerant yaitu terdapt sedikit gelembung udara namun dalam jumlah normal.
4. Solenoid Valve
Komponen ini dalam cara kerjanya memerlukan aliran listrik dalam mengontrolnya, solenoid valve ini tidak lain yaitu untuk menutup sebuah aliran refrigerant. Bisa jadi aliran ini di cabang maka untuk memudahkan dalam menutup beberapa aliran maka alat bantu ini sangat diperlukan. Biasanya letak solenoid valve ini terletak sebelum aliran refrigerant masuk ke katup expansi.
5. Accumulator
Letak accumulator berada di keluaran dari evapurator dan sebelum masuk ke kompresor. kegunaan alat bantu ini sendiri yaitu untuk menyaring kotoran dan menyaring cairan lain yang ikut mengalir dalam sistem sebelum aliran menuju ke kompresor. Accumulator tidak jauh berberda kegunaannya seperti filter dryer yang ada.
6. Heat Exchanger/ Intercooler
Alat ini berguna untuk mendinginkan refrigeran dan untuk merubah bentuk dari gas menjadi cair. Alat bantu ini berada salah satu dengan kondensor, alat ini digunakan pada sistem yang memiliki siklus yang menengah besar. dan untuk pertukaran panasnya memanfaatan air laut untuk mendinginkan aliran.
7. Presure Switch
Sesuai dengan namanya alat ini berguna untuk mendeteksi tekanan pada aliran refrigerant, alat ini memudahkan teknisi untuk mengontrol siklus kerja sistem pendingin. cara kerjanya sendiri apa bila pada aliran terdapat tekanan terlalu tinggi atau rendah maka secara otomatis akan mematikan kinerja refrigerant demi untuk menekan adanya kerusakan yang cukup besar.
8. Receiver
Komponen ini berguna untuk menampung cairan refrigerant selama operasi dan untuk menyimpan refrigerant ketika dilakukan perbaikan. Kegunaan lainnya yaitu untuk meningkatkan perubahan dalam muatan refrigerant dan volume cairan, seperti pemuaian dan penyusutan refrigerant karena adanya perubahan suhu.
Demikian penjelasan dalam siklus kerja refrigerasi, terkait komponen bantu senditi tidak semua digunakan pada sistem. Karena dipastikan akan disesuaikan dengan skala/ukuran pemakaian, seperti halnya digunakan pada sistem penggunaan pendinginan ruangan dan pendinginan frizer box untuk temperatur jelas berbeda.